RTP Parapat Jadi Lapak Dagang, Bisnis Satkom Gajah Mada Didukung Pemkab Simalungun

    RTP Parapat Jadi Lapak Dagang, Bisnis Satkom Gajah Mada Didukung Pemkab Simalungun
    Keteramgan Photo, Istimewa

    SIMALUNGUN - Ruang Terbuka Publik (RTP;  red) bertuliskan "I LOVE DANAU TOBA SIMALUNGUN" diresmikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, sebagai fasilitas umum bagi para wisatawan, kini berubah fungsi menjadi lapak bisnis

    Informasi diperoleh, lokasi RTP berlatar belakang perairan Danau Toba itu, menjadi tempat favorit mengabadikan diri atau berphoto sembari menikmati keindahan alam wisata Danau Toba.

    Namun, saat ini berubah menjadi lapak jualan atas kepentingan oknum mendirikan ratusan tenda di lokasi RTP, Pantai Terbuka, Kota Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis (26/01/2023) sekira pukul 08.40 WIB.

    "Sejumlah wisatawan dan masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kecewa kepada Bupati Simalungun yang mengijinkan bazar di Ruang Terbuka Publik ( RTP ) Parapat lantaran tak bisa lagi untuk berfoto-foto, " kata warga kepada awak media ini.

    Parahnya, terkait pemasangan ratusan tenda yang digunakan sebagai lapak jualan dikoordinir oleh Satkom Gajah Mada itu bukanlah wadah bagi Usaha Kecil dan Menengah yang bermanfaat bagi masyarakat.

    ""Ruang Terbuka Publik ( RTP ) dibangun dan diresmikan Presiden Jokowi sebagai Objek Wisata. Perubahan fungsi menjadi lapak jualan tidak melibatkan UKM setempat, " ujar Dewhita.

    Dewhita mengaku warga setempat, menuding Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Simalungun bekerjasama dengan pihak Satkom Gajah Mada tidak profesional dan tidak memiliki inovasi pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba.

    "Disbudpar Kabupaten Simalungun berbisnis dengan pihak pengelola lapak jualan itu, sebab tiap tenda dikenakan tarif dengan jumlah jutaan rupiah, " pungkasnya.

    Camat Girsang Sipangan Bolon Maruwandi Yosua Simaibang dikonfirmasi terkait perubahan fungsi RTP Danau Toba, kini menjadi lapak jaulan dikoordinir pihak Satkom Gajah Mada tanpa melibatkan dan bermanfaat bagi UKM setempat, hingga rilis berita ini dilansir ke publik, belum berhasil dihubungi.

    Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Simalungun Mhd. Fikri Fanani Damanik dimintai tanggapannya terkait keberadaan ratusan tenda, lapak jualan yang tidak melibatkan UKM.

    Selain itu, warga menuding kegiatan bersama pihak Satkom Gajah Mada berlatarbelakang bisnis, melalui pesan percakapan selularnya, hingga rilis berita ini dilansir ke publik belum menyampaikan tanggapannya.

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Geliat Judi Tebak Angka di Wilkum Polsek...

    Artikel Berikutnya

    Langgar Aturan Pemilihan Pangulu Nagori...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Sambut Libur Akhir Tahun, ASDP Banda Aceh Resmi Berlakukan Tiket Online Mulai 27 November 2024 Menuju Sabang
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami